“Sekarang aku telah mengerti apa yang kau maksudkan dengan perumpamaan itu,” kata Raja Dabsyalim, setelah Baidaba selesai bercerita. “Sekarang ceritakanlah padaku suatu cerita yang menceritakan tentang seseorang yang sangat cerdik, tetapi punya banyak musuh dan ia bisa selamat berkat kecerdikannya itu.” “Adapun permusuhan dan persahabatan tidaklah kekal selama-lamanya,” jawab pendeta Baidaba. Kadang-kadang permusuhan berubah menjadi persahabatan atau sebaliknya. Semua itu pasti ada sebabnya. Oleh karena itu, orang yang cerdik pasti tidak akan mau melakukan gencatan senjata dengan musuhnya, kecuali kalau berada dalam situasi yang lebih menguntungkan mereka. Ada sebuah cerita tentang tikus dan kucing hutan yang sama-sama berada dalam bahaya, tetapi berkat kecerdikan tikus, mereka berdua terbebas dari bahaya dengan sangat mudah,” terang pendeta Baidaba. “Ceritakan padaku cerita itu! Sepertinya menarik,” kata Raja Dabsyalim tertarik. “Di sebuah hutan terdapat sebuah pohon yang sanga...